Damon dan Phintias
Pernah ada dua sahabat bernama Damon dan Phintias. Mereka tinggal di Syracuse, Sisilia pada abad ke-4 SM. Mereka adalah filsuf aliran pythagoras.
Suatu hari Phintias dijatuhi hukuman mati oleh Dionysius yang lebih muda , penguasa kota, karena berkomplot melawan pemerintahannya. Phintias kemudian memohon izin untuk pulang untuk menyelesaikan urusan pribadinya sebelum dia dieksekusi. Dionysius tentu saja menolak permintaannya. Phintias merasa sangat dan putus asa. Tapi kemudian, Damon datang ke Dionysius dan memohon untuk mengabulkan permintaan Phintias. Damon dengan loyal menawarkan untuk menggantikan Phintias saat dia pergi. Dia bersedia mengambil tempat Phintias di penjara. Dionysius menyetujui dan mengabulkan permintaan mereka.
Phintias sangat senang dan berterima kasih atas pengorbanan temannya. Dia berjanji pada Damon bahwa dia akan kembali secepat mungkin. Dia mulai pulang secepat yang dia bisa.
Hari-hari berlalu dan Damon menunggu dengan sangat sabar di penjara. Tetapi sampai hari sebelum eksekusi, Phintias belum kembali. Dan pada hari eksekusi, Phintias masih belum kembali. Damon tahu bahwa dia harus menggantikan Phintias dan dieksekusi jika Phintias tidak memakai sepatu.
Ternyata Phintias telah berusaha menepati janjinya kepada sahabatnya, tetapi dia tidak bisa. Dia tertunda dalam perjalanan kembali. Jantung Phintias berdetak kencang. Dia merasa sangat gelisah. Dia takut dia akan terlambat, dan Damon, temannya yang setia akan dieksekusi karena dia.
Dionysius memberi tahu Damon bahwa ini adalah hari eksekusi dan karena Phintias belum kembali, ia harus menggantikannya. Luar biasa, tepat ketika Damon akan mati menggantikannya, Phintias tiba. Dia berteriak untuk menghentikan eksekusi. Dia merasa sangat lega bahwa temannya masih hidup. Dia meminta maaf kepada Damon atas keterlambatannya. Damon mengatakan bahwa itu baik-baik saja dan dia mengatakan kepada Phintias bahwa dia mempercayainya.
Dionysius sangat terkesan dengan contoh kesetiaan ini sehingga ia memaafkan Phintias dan meminta untuk berbagi persahabatan mereka
Characteristic
Damon :
•Well
(But then, Damon came to Dionysius and begged to grant Phintias's request. Damon loyally offered to replace Phintias when he left)
•patient
(Days passed and Damon waited patiently in prison)
•forgiving
(He apologized to Damon for the delay. Damon said that was fine)
Phintias:
•Hopeless
(Phintias felt very and hopeless)
•never give up
(He was delayed on his way back. Phintias' heart beats fast. He felt very agitated. He was afraid he would be late, and Damon, his loyal friend, would be executed because of him)
Dionysius:
•Cruel
One day Phintias was sentenced to death by the younger Dionysius, the ruler of the city
•hopeless
(Dionysius was so impressed with this example of loyalty that he forgave Phintias and asked to share their friendship)
Setting
Place :
Pythagorean School,Jail,Place execution
Time:
Sicily in the 4th Century BC
How the story began :
One day Phintias was sentenced to death by Dionysius the Younger, the ruler of the city, for plotting against his rule.
Problem:
for plotting against his government
How the story ended:
Dionysius was so impressed with this example of loyalty that he forgave Phintias and asked to share their friendship